Hello Beauty Invaders,
Sebagai selingan post tentang kecantikan, aku ingin membahas bagaimana aku menjaga kebersihan kewanitaanku. Well, ini pembicaraan agak sedikit intim yah. Hehehehe. Iya, karena daerah kewanitaan itu tersembunyi, bukan berarti dia ga butuh perhatian? Ya kan??
Sejak aku beranjak dewasa yang ditandai dengan hadirnya menstruasi, aku sendiri hampir tidak pernah menggunakan cairan pembersih kewanitaan. Ibuku sudah sering menasehati bahwa penggunaaan cairan pembersih kewanitaan itu kuranglah bagus jika sering digunakan. Ditambah sekarang ini banyak sekali yang mengandung bahan-bahan tambahan yang sebetulnya belum tentu cocok oleh setiap individu, seperti bahan pewangi.
Iya, aku sendiri memang kurang suka dengan bahan pewangi selain yang terdapat pada toiletries, parfum, ataupun body lotion. Entah kenapa, hidungku sepertinya tahu mana-mana saja yang butuh pewangi dan tidak. Nah, menurut aku, justru sebetulnya cairan pembersih kewanitaan tidak perlu menggunakan pewangi. Ternyata benar saja! Aku sendiri pernah mengalami iritasi dikarenakan asal menggunakan cairan pembersih kewanitaan. Aku akui, memang pada saat itu, informasi terhadap cairan pembersih kewanitaan yang aku dapatkan sangatlah minim. Satu-satunya informasi yang menjadi pegangan aku hanyalah iklan-iklan yang ada di televisi.
Iritasi yang terjadi pada aku adalah gatal-gatal yang sangat menyengat. Rasanya sedikit panas, bahkan aku sendiri sampai tidak betah duduk diam. Setelah ke dokter dan berkonsultasi, ternyata masalahnya ada pada iritasi yang disebabkan oleh cairan pembersih kewanitaan yang aku pakai, terutama karena kandungan pewanginya. Kandungan ini lah yang menyebabkan PH alami pada area kewanitaan rusak karena ekosistem flora normalnya menjadi tidak wajar. Berhubung juga dokternya tuh temen sendiri, kasih obatnya ya cuma kayak orang ngobrol biasa aja, ga ngasih lembaran resep seperti yang biasa kalau kita mengunjungi dokter untuk berobat. Dan ini lah pertama kali aku menggunakan Betadine Feminie Hygiene. Sejak itu, aku ga mau lagi sembarangan pilih cairan pembersih kewanitaan apalagi informasi yang dipegang hanya berdasarkan iklan televisi.
Setelah selama seminggu struggle banget nahan gatal dan sedikit rasa panas pada area kewanitaanku, aku mulailah pengobatan luar dengan menggunakan Betadine Feminine Hygiene. Oia, as you know, Betadine Feminine Hygiene ini mengandung Povidone Iodine 10%. Zat ini sudah dipercaya di seluruh dunia selama lebih dari 50 tahun karena kegunaannya sebagai anti mikroba yang secara efektif terbukti membunuh bakteri, virus dan jamur. Dalam masa pengobatan, aku menggunakannya sesuai dengan petunjuk yang tertera, yaitu 2x sehari selama 5 hari berturut-turut. Betadine Feminine Hygiene ini bukanlah sabun, jadi tidak berbusa dan cara pakainya pun cukup mudah. Hanya tinggal tuangkan satu tutup botol Betadine Feminine Hygiene ke dalam gayung yang berisi 1 liter air, lalu basuhkan ke area kewanitaan dan diamkan selama 1 menit dan setelahnya dibilas hingga bersih. Alhamdulillah, setelah mengikuti petunjuk, pada hari ke-6 sejak aku menggunakan Betadine Feminine Hygiene, gatal-gatalnya berangsur menghilang. Aku pun tetap menggunakannya hingga gatal-gatal hilang seluruhnya dengan menurunkan dosis menjadi sehari sekali. Setelah sembuh, aku menggunakan Betadine Feminie Hygiene jika aku rasa perlu.
Setelah kejadian itu, aku jadi belajar banget kalau penggunaan cairan pembersih kewanitaan itu tidak boleh sembarang digunakan. Harus pilih-pilih juga. Ya, untung saja aku jadinya berkenalan dengan Betadine Feminine Hygiene, karena selain harganya juga sangat terjangkau, yaitu sekitar RP26,000, mendapatkannya juga mudah. Yang paling penting menurutku adalah tidak mengandung zat pewangi tambahan yang ternyata membuat aku mengalami iritasi pada area kewanitaan.
Segala yang berlebihan memang tidak baik. Oleh karena itu, aku menghimbau teman-teman pembaca agar lebih berhati-hati jika ingin memilih dan menggunakan cairan pembersih kewanitaan. Salah-salah nanti malah kejadian kayak aku itu kan? TIPS dari aku jika ingin menggunakan cairan pembersih kewanitaan seperti Betadine Feminine Hygiene, adalah:
- Cari yang tidak memiliki bahan tambahan pemutih ataupun pewangi,
- Jangan digunakan sering-sering atau setiap hari; gunakan jika dirasa perlu, misalnya pada saat menstruasi ataupun jika ada keluhan seperti gatal-gatal, keputihan dan bau tak sedap,
- Bahkan usai berenang di tempat umum, outdoor travelling, waxing, olah raga, dan menggunakan pakaian ketat juga perlu menggunakan cairan pembersih kewanitaan.
TIPS lainnya yang perlu diingat dan dilakukan adalah:
- Pilihlah bahan pakaian dalam yang mudah menyerap keringat dan juga tidak ketat agar sirkulasi udara di area kewanitaan tetap lancar (tidak lembab) dan kita pun tetap merasa nyaman,
- Usahakan setelah buang air, keringkan area kewanitaan dengan menggunakan tisu agar kelembaban di dalam sana tidak meningkat,
- Mandi dan ganti pakaian dalam sekurang-kurangnya 2 kali dalam sehari.
OKE, demikianlah hal-hal yang bisa aku bagikan kepada kalian mengenai cara aku menjaga kebersihan kewanitaan. Sejak itu, aku sendiri jadi sangat strict dalam menjaga area kewanitaanku, karena aku sendiri sudah merasakan ga enaknya jika area kewanitaan terjadi masalah seperti iritasi atau infeksi. Cukup sekali deh kejadian kayak gitu. Aku harap informasi ini berguna yah untuk kalian.
Until my next post, see you around!
Fia Revenian
Organ Kewanitaan emang aset ya mbak buat perempuan, emang bener kudu rajin2 dibersihkan TFS :)
BalasHapus