Hari Sabtu tanggal 27 Mei 2017 lalu, gw berkesempatan hadir di acara yang diselenggarakan oleh tim Indonesian Female Bloggers bekerja sama dengan Best Western Premier The Hive Hotel dan NYX Cosmetics Indonesia. Isinya tentang bagaimana kita bisa mengembangkan Youtube channel kita yang dibawakan oleh mami Yonna Kairupan, emak-emak usia 40 tahun yang punya 4 anak tapi bisa konsisten bikin konten di Youtube channel. Terutama buat kita yang baru saja menjajaki dunia media sosial yang berhubungan banget dengan video ini, perlu deh baca!
Acara dibuka oleh Amanda salah seorang pengurus Indonesian Female Bloggers yang ikut ke acara. Manda ini sesama bloggers yang sudah cukup lama juga berkecimpung di dunia tulis menulis dan juga sama-sama sedang mengembangkan Youtube channelnya.
Sebagai salah seorang blogger yang memang baru setahunan belakangan ini intens menjadikan Youtube lahan baru untuk share selain menulis di blog, gw merasakan sendiri pertumbuhan Youtube besar banget. Gw bisa jadi blogger sekarang juga termotivasi oleh vlogger favorit gw yaitu Carli Bybel dan Lauren Curtis. Sekarang, gw agak menyayangkan kenapa gw ga memulai untuk menjadi content creator di Youtube instead of writing the blog waktu itu...
Semua orang ada masanya. Termasuk gw. Mungkin masa yang berlaku di gw adalah menjadi blogger duluan. Bahkan di saat para provider kartu seluler berperang tarif di sekitaran tahun 2015, gw belom kepikiran untuk menjadi salah satu content creator padahal saat itu gw sudah ngeblog dan juga sering nonton Youtube. Pada saat itu juga Youtube mulai berkembang. You know what, cukup butuh 2 tahun saja loh untuk bikin demam vlog lalu bermunculanlah dedek-dedek gemesh itu punya akun Youtube dengan segudang subscribers.
Tapi apa iya para dedek gemesh itu punya konten yang sebenernya bernilai? Bermanfaat/berfaedah? Atau hanya sekedar ikut-ikutan trend aja? Tentunya ada pula yang memang mengembangkan keinginan eksplorasinya menjajal media sosial Youtube dengan beragam manfaat, tapi ya seberapa banyak? Dunia gw yang selalu dipenuhi dengan kecantikan, otomatis kalau ditanya itu, jawaban gw pasti "banyak kok dedek gemesh sekarang yang sukses di Youtube bahkan cuma butuh waktu hitungan bulan saja sudah meraup ratusan ribu subscribers".
Nah, meski begitu, coba deh jangan melihat ke situ-nya. Coba cek dulu ke diri sendiri bagaimana sejauh ini kita sudah mengatur Youtube channel kita sebagai lahan berbagi! Pastinya kita juga ga mau kehilangan arah dalam mengembangkan Youtube channel kita. Inilah poin-poin penting yang mami Yonna jelaskan dan gw jabarkan pakai bahasa gw sendiri supaya lo semua juga mudah memahami. This is gonna be a long post, so I hope you have prepared your snacks and time because it's gonna worth it!
Yonna and Her Way
To Grow Youtube Channel
Ini salah satu PRE LESSON yang mami Yonna paparkan ke peserta workshop kemarin supaya pada ga mimisan sebelum materi yang sebenarnya dicekokin...
1. HIDUP CUMA SEKALI || Oleh karena hidup cuma sekali-lah maka dibutuhkan sesuatu yang bisa menampung momen-momen berharga yang mungkin saja bermanfaat jika dibagikan. Ditambah, orang Indonesia itu kepo-nya luar biasa. Makanya, sosok dedek aw-gak-keren itu cepet banget melejitnya. Soalnya kehidupan dia itu tidak seperti kebanyakan kehidupan remaja tanggung pada umumnya. Atau gw ambil contoh dari gw ya. Baru-baru ini gw belanja kosmetik yang bagi orang kebanyakan itu mungkin terlihat berlebihan banget. Kalau lo mau tahu gw belanja apaan aja, lo bisa cek blog gw di >> sini. Tapi kan orang ga ngerasain gimana gw bayarnya kan? Ga ngerasain gw ngatur uang rumah tangga supaya gw juga bisa jajan. Terus ga ngerasain juga effort gw yang nyambi-nyambi ambil job nulis blog atau make up-in orang supaya bisa bayar belanjaan gw. Hahaha. Jadi ketauan deh..! Nah karena hidup gw cuma sekali, maka gw pengen share gimana senangnya gw bisa dapetin barang yang selama berbulan-bulan gw inginkan. Tapi sih medianya masih blog kalau yang ini.
2. NETWORKING || Sebagai seseorang yang berkecimpung di industri digital dan kreatif seperti kita para blogger ini, koneksi sudah barang tentu menjadi sebuah hal yang harus dicari dan dijaga. Dunia itu (kelihatannya) sempit, pasti ketemunya ya elu-lagi elu-lagi. Nah, makanya perluaslah dengan mengembangkan Youtube channel sesuai niche. Gw juga kalau ga bikin Youtube channel, ga akan ketemu dan kenal sama sebagian orang yang gw kenal saat ini. Atau mungkin gw ga akan bisa dapetin job yang nilainya lebih dari pada ngeblog.
3. KEMAMPUAN BERTAMBAH || Enaknya blogger yang merambah ke dunia vlogger adalah mandiri. Lo ngerjain semua tanpa bantuan tim atau orang-orang yang memiliki kemampuan di bidang itu. Lo kerja jadi content creator di Youtube dengan bekal Youtube. Contoh kasus di gw, gw akhirnya bisa mengedit video dengan menggunakan software Adobe Premiere. Itu adalah sebuah hal yang ga pernah kepikiran di gw kalau gw bisa melakukannya. Dan itu gw kerjain dengan juga menonton tutorial di Youtube. Walaupun saat ini skill gw menggunakan Adobe Premiere masih sangat dasar banget, tapi setidaknya ada kelebihan diri yang gw capai dengan menjajal media baru ini. Gw sudah mengalami ini: mau motong video aja gw nyari toolsnya lebih dari 3 jam, dan begitu gw tahu apa itu gambar toolsnya buat motong video, rasanya kaya baru ketemu jodoh. Beneran deh!
4. TANGGUH || Ketangguhan dalam menjadi seorang content creator sudah pasti terasah. Tangguh dalam sabarnya mencari jawaban atas ketidaktahuan ilmu pengetahuan ngedit di software pengedit video, tangguh dalam menghadapi "sapaan hangat" orang-orang yang bilang video gw jelek lah, gelap lah, ga jelaslah, apaan sih?, sok mau ngeksis, pamer lo, dan itu akan jadi lebih tangguh kalau yang "menyapa" seperti itu adalah orang-orang paling dekat dengan lingkungan kita.
5. MONEY || Masih ingat soal dedek gemesh yang tadi gw sebutin itu? Selain akhirnya mereka jadi selebgram alias selebritis Instagram, akhirnya hal tersebut juga serta merta membuat mereka menjadi influencer alias tawaran endorsement, iklan maupun sponsorship mendatangi. Nama mereka jadi besar seiring dengan besarnya followers dan subscribers. Tapi, bocoran banget deh ini: banyak juga brand yang keberatan membayar "harga promosi" ke mereka soalnya harga kerjasama yang ditawarkan terlalu fantastis. Nah maka dari itu, ada istilah Micro Influencer is The New Influencer. Brand juga banyak menyasar para blogger atau vlogger yang justru belum punya nama, belum punya banyak followers dan belum punya banyak subscribers. Mereka lebih mudah dijangkau, karena apa? Karena mereka mengerjakannya semua serba sendiri. Sementara selebgram itu kerjanya pakai tim, jadi ya harganya juga harus bagi-bagi ke tim juga kan?
Lalu, setelah pembukaan panjang kali lebar tersebut, ada hal-hal yang perlu diketahui dari dalam diri kita. Lima pertanyaan ini harus dijawab sebelum kita membuat Youtube channel:
a. Alasan Membuat Video di Youtube || Gw sendiri sejak suka nontonin Youtube, pengen banget bisa mengisi video dengan tutorial make up. Konsep gw sudah jelas kalau blog hanyalah sarana menulis sesuatu yang gw rasakan, bukan sesuatu yang membutuhkan langkah-langkah visual. Gw memang memiliki keinginan untuk bisa bikin video tutorial tapi ternyata keinginan gw ga kuat karena terpentok tools. Padahal Carli Bybel memulai video awalnya hanya dengan kamera depan iPhone miliknya dan gw sudah mulai nontonin video dia sejak dia masih pakai iPhone itu,.. Padahal juga waktu itu gw sering banget bikin kolaborasi make up dengan teman-teman sesama beauty bloggers untuk mengasah kemampuan menggunakan make up.
b. Hasil yang Ingin Dicapai || Mami Yonna sih ngasih contoh kalau bebi Naj (anak bontotnya) tuh pengen banget bisa dikenal orang ketika nanti sukses di Youtube. Sedangkan gw, supaya gw mengeksplor kemampuan gw serta juga di-notice oleh make up brands dan ultimate-nya supaya bisa membuat make up line sendiri. #HASEK #AAMIIN
c. Keuntungan || Gw merasa kalau bikin video di Youtube itu yang pertama bisa membuat pengembangan diri terhadap teknologi dan sosial karena melatih untuk bisa berani berbicara, yang kedua karena tidak terikat oleh waktu jadinya suka-suka gw sih mau buat kapan dan dimana dengan topik apa bikin videonya.
Kalau lo uda bisa menjawab pertanyaan di atas dengan seksama, berarti lo uda punya tujuan yang bagus untuk memulai video lo di Youtube. Dan kalau lo uda merasa siap untuk terjun langsung ke dunia Youtube, lo kudu perhatikan hal-hal berikut ini:
Mba Ela yang diminta langsung untuk praktek berbicara di depan kamera.
** Ketahui kelebihan dan kekurangan kita. Hal ini supaya bisa diambil jalan keluarnya kalau misalnya elo orangnya moody-an. Berarti lo yang harus kendaliin mood elo supaya urusan rekam video-nya lancar.
** Pilih kategori yang spesifik. Jangan meluaskan pilihan ke pada target penonton supaya nanti konten videonya terfokus pada satu topik. Hal ini juga sekaligus menjaring penonton yang kira-kira memiliki ketertarikan yang sama dengan kategori konten yang kita pilih. Terapkan "Richest Are In The Nichest" itu adalah yang paling kaya (bisa mendapatkan penonton yang loyal) jika niche-nya jelas.
** Video yang Bernilai. Intinya jangan asal bikin video. Kan sekarang banyak tuh vlog-vlog yang bertebaran. Tapi isinya ga jelas. Kayak ngikutin si pemilik channel pergi kemana, tapi ga dijelasin ngapain, ada apaan dan kenapa orang harus tonton videonya. Berikan sebuah tontonan yang bisa membuat penonton mengambil nilainya.
** Mulai dari sekarang. Jangan kaya gw yang baru mulai pas uda punya kamera dan ringlight. Buat lo yang mau rekam video pakai hape, bisa banget tapi mesti diakali dengan menggunakan cahaya matahari karena kalau video tentang beauty itu kualitas videonya harus terang. Jangan juga minder karena ga punya tools yang bagus. Vlogger luar negeri di bidang beauty yang terkenal sekarang itu memulai channel mereka dari scratch: menggunakan kamera hape bahkan banyak juga yang burem.
** Konsisten itu salah satu kunci. Vlogger yang gw sebutkan di atas, meski hasil videonya kurang bagus karena dari hape, tapi mereka tetap berjalan maju. Mereka tetap rutin membuat video yang sesuai dengan niche mereka. Lalu, itu semua terbayar sekarang. Vlogger-vlogger tersebut bahkan didaulat untuk bekerja sama membuat produk kosmetik bersama dengan make up brand favorit mereka dan dengan menggunakan nama mereka! Sebut aja nama seperti Carli Bybel yang diajak kerjasama dengan BH Cosmetics, dan Nikkie Tutorials yang bekerja sama dengan Too Faced.
** Kalau sudah semua, jangan lupa share ke seluruh media yang lo punya. Terutama Facebook. Menurut mami Yonna, rugi banget kalau pakai Facebook tapi temannya ga sampai 1000 orang. Soalnya potensi penonton dari Facebook itu besar sekali ternyata. Wah, bakal jadi PR ini buat gw, soalnya gw belum sampai 1000 teman di Facebook.
____
Pemenang Live Tweet dan Best Instagram Post.
Setelah mami Yonna ngejelasin semua, teman-teman yang lain diminta untuk praktek langsung. Beberapa orang dipanggil ke depan untuk berlatih langsung berbicara mengenai produk yang dipilihkan untuk dibuat ulasannya. Lucu-lucu banget ekspresinya. Intinya lebih ke praktek ngomong sih. Bukan gw ngetawain mereka loh, tapi itu jadi cerminan ke gw banget kalau gw pun masih seperti itu adanya. Hehehe.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan untuk berbuka puasa. Alhamdulillah, makan-makan berbukanya di restoran Heather di Hotel Best Western Premier The Hive yang enak banget. Gw sampe nambah martabak mini-nya. Hahaha. Lalu dilanjutkan dengan pembacaan pemenang live tweet serta pembagian goodies dari NYX Cosmetics Indonesia.
Thank you banget untuk Indonesian Female Bloggers, Best Western Premier The Hive dan NYX Cosmetics Indonesia!
SPONSOR
FACEBOOK || TWITTER || INSTAGRAM
.
.
.
FACEBOOK || TWITTER || INSTAGRAM
Jl. D. I. Panjaitan Kav. 3-4, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13340
Tlp. 021-29821888
Horayy..
BalasHapusPertama kalinya mampir ke blognya Fia :)
Hihii iya bener banget.
Kuncinya sih memulai dr sekarang ya. Gak usah mikirin blm punya ina inu. Yang penting do action ya.
Kadang penasaran bagaimana dedek gemesh dapet viewers banyak hehehehehe
BalasHapus