Sebetulnya ini perkara lama sih bagi para beauty enthusiasts. Tapi meski begitu, masih banyak juga temen-temen wanita kita yang melakukan ini: mencoba makeup tester langsung di wajah. Jadi gimana donk seharusnya kita mencobanya kalau mau beli?
Berangkat dari ketidaksengajaan aku yang nonton video di kanal Youtube beberapa waktu lalu, aku tergerak ingin membagikan ini ke temen-temen pembaca Fiarevenian Beauty Blog yang mungkin masih belum terjamah oleh informasi akan bahayanya menggunakan makeup tester langsung ke wajah kita.
Praktek mencoba makeup tester langsung ke wajah kita pun tak luput pernah aku lakukan dulu bahkan setelah aku jadi beauty blogger sekalipun. Aku ingat beberapa kali mengikuti event kecantikan dari merek kecantikan premium ternama yang approach ke kami untuk mencoba makeup mereka. Setelah aku sadari, ternyata makeup tersebut adalah makeup tester yang mereka bawa dari konter untuk bisa kami coba. Duh, ga kebayang sekarang deh kalau ternyata aku pernah juga ya mencoba maskara tester langsung ke mata aku, mengaplikasikan lipstik tester tersebut ke bibir aku langsung, dan sebagainya. Kalau diingat-ingat lagi, how fool I was at that time! Maka dari itu, aku ingin spread the love by sharing the information for you, ganks!
Tidak seperti kelihatannya, makeup tester di konter kecantikan justru sebetulnya adalah sumber bakteri yang bisa berakibat fatal terhadap kesehatan kita. Buat sebagian orang yang merasa dirinya "baik-baik saja" bahkan setelah mencoba makeup tester tersebut, well, you should thank God that He protects you at the most! Banyak kejadian yang aku dengar bahwa setelah menggunakan produk makeup tester tersebut, kesehatan seseorang jadi terganggu bahkan terancam bahaya. Semua "hanya" karena: mencoba makeup tester langsung ke wajah. Coba tonton video di bawah ini:
Kuota terbatas jadi ga bisa play the video? Tenang! I got you covered! Di bawah ini aku akan jelaskan khusus banget buat kalian yang memang irit kuota internet atau memang tidak bisa berbahasa Inggris!
Di video ini disebutkan kalau dari sekian banyak sample dari makeup tester yang diambil oleh pembawa acara, sebagian besar mengandung Staphylococcus aureus, sementara yang lainnya mengandung mold / yeast. Doesn't scare you enough? Let me quote this from Alodokter:
Bakteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri patogen oportunistik yang bisa menyebabkan beragam penyakit pada manusia dan hewan. Misalnya saja penyakit bakteremia, endokarditis, osteomielitis, serta penyakit kulit.
Staph adalah singkatan dari Staphylococcus, salah satu jenis bakteri. Staphylococcus merupakan kelompok bakteri yang dapat menyebabkan sejumlah penyakit sebagai akibat dari infeksi pada jaringan tubuh Anda.
Bakteri Staphylococcus jika dilihat di bawah mikroskop akan berbentuk seperti sekelompok anggur. Terdapat lebih dari 30 jenis bakteri Staphylococcus, namun bakteri Staphylococcus aureus adalah tipe yang paling sering menyebabkan penyakit infeksi.
Hasil tersebut bukan cuma omong kosong, ganks! Samples tersebut sudah melewati berbagai macam uji mikrobiologi oleh seorang microbiologist bernama Keith Warner dari Universitas Guelph, di Canada. Jadi, cukup bisa dipertanggungjawabkan hasil penemuan bakteri Staph di samples para makeup tester tersebut. Mau tahu penampakan Staph? Ini dia!
[caption id="attachment_5957" align="aligncenter" width="707"] Gimana? Lucu ya bentuknya? Bulad unyu warna ungu imut gitu..[/caption]
Sumber gambar: PIXNIO Free Picture
Dari pernyataan itu saja sudah terlihat bagaimana bahwa bakteri tersebut bisa berbahaya bagi kulit. Apalagi jika kalian masih mencoba lipstik atau maskara dalam bentuk makeup tester langsung ke bagian tubuh kita. Apalagi lipstik, sangat rentan karena area mulut memiliki membran mukosa yang mana mukosa ini memiliki peran untuk menyerap. Tingkat penyerapan ini bisa juga berbahaya karena jika kita mengaplikasikan makeup tester berupa lipstik langsung ke bibir kita, bakteri tersebut bisa langsung terserap oleh tubuh. Jika imun bagus, maka bisa saja dikeluarkan kembali oleh tubuh. Tapi jika tidak, serangkaian penyakit bisa timbul. Aku bahkan membaca ada seorang perempuan di luar negri yang menuntuk sebuah perusahaan kosmetik karena dia terkena herpes di bibir setelah mencoba makeup tester berupa lipstik. Aku baca di Dokter Sehat dan kejadiannya sekitar tahun 2015.
Seorang dermatologist yang diundang untuk berbincang di video tersebut, dr. Lisa Kellett, mengatakan bahwa paling ringan adalah terbentuknya ruam kemerahan pada area yang terkena infeksi. Bisa juga menimbulkan reaksi seperti demam jika infeksinya sudah lebih dalam.
Gimana, ganks? Masih pengen banget nih cobain makeup tester langsung ke bagian tubuh kita?
Kalau di antara kalian masih belum menerima kenyataan karena kalian merasa bahwa diri kalian baik-baik saja, sehat-sehat saja walaupun sering banget cobain makeup tester langsung ke bagian wajah karena kalian menyangka bahwa itu makeup tester kelihatan bersih, well, that's the key my girl! That's the key!
Kuncinya adalah: terlihat bersih. Sedangkan apa yang terlihat bersih belum tentu beneran bersih, kan? Karena mata kita tidak bisa melihat bentukan bakteri yang berasyik-masyuk gerombolan di makeup tester yang sedang kamu cobain. Jangankan lipstik atau maskara yang memang memiliki kandungan air (FYI, air itu media yang sangat disukai bakteri lho untuk berkembang biak), bahkan sample dari eyeshadow yang diuji lab pun tak luput dari gerombolan bakteri. Padahal eyeshadow itu kan bentuknya bubuk dan kering ya? See?
Kalau masih tidak percaya, coba lihat lagi video yang sudah aku attached di atas ya. Ada 2 orang perempuan, bernama Vanessa dan Brianne. Kedua perempuan ini adalah mantan staff yang bekerja di merek kosmetik kenamaan di lokasinya. Mereka berdua bahkan mengaku bahwa mereka tidak membersihkan secara keseluruhan semua makeup tester yang ada di toko kosmetik tempat mereka bekerja, alasannya kalau yang aku tangkap adalah itu buang-buang waktu sementara kerjaan yang lain masih ada. Kalaupun ada yang membersihkan dengan cara semprot dengan alkohol, atau bisa dibilang sanitasi, ternyata setelah dicoba oleh sang microbiologist, bakteri yang berkurang ada kisaran angka 90-92% dari keberadaan awal sebelum disemprot alkohol.
Sampe sini sudah tenang?
Jangan dulu! Karena untuk mendapatkan apa yang dimaksud dengan arti kata sanitasi, berarti keberadaan bakteri harus ada pada angka 99,99% berkurang. Kalau hanya ada di angka 90-92% berkurang, artinya resiko terkena infeksi pun akan tetap terjadi walau sudah lebih berkurang daripada tidak disemprot alkohol sama sekali. Intinya, penggunaan alkohol yang diklaim sebagai sanitasi untuk makeup tester tersebut cuma sebatas mengurangi resiko, bukan menghilangkan resiko. Ditambah, kamu kan ga tahu sudah berapa lama makeup tester itu nangkring di konternya. Terus, apa kamu yakin orang-orang yang menggunakan makeup tester itu sebelum kamu kondisi kesehatannya prima? Bagaimana kalau kejadiannya seperti yang aku bilang di atas? Terkena herpes dari "sekedar" mencoba makeup tester? Kalau kaya gitu, kamu jadi ikut ketularan kan?
Lalu, apa masih mau tetap pakai makeup tester langsung ke wajahmu? Share di comment yuk apa pendapatmu. Until then, see you around!
ihh iya aku sebetulnya kurang suka nyobain make up tester. Paling jgn nemplok di muka tapi ditangan :)
BalasHapusUntung gw bukan aliran yang suka coba lsg di bibir. Tangan cukup! Yah, gagang pintu aja gw lap pake disinfektan ya kan #kbbvmember
BalasHapusiya nih pernah juga liat orang pake make up, temenku dulu.. Sampe kampus gak diapusnya make up nya hha
BalasHapusIya ya? Mulai sekarang hati-hati aja kalau mau coba makeup tester di konter kosmetik. Banyak juga SPG yang menawari untuk langsung cobain di wajah, yang penting jangan tergoda aja. Hehehe.
BalasHapusYa, selama makeupnya bukan hasil pakai dari makeup tester sih sepertinya gak apa-apa ya? :) :)
BalasHapusUntungnya aku belom pernah coba makeup tastes langsung ke wajah, paling coba usap pake tangan aja, foundie juga ketangan walaupun agk beda warna.
BalasHapusaku masih sih nyobain tester di counter. he. trus gimana caranya ya ngecek warnanya cocok apa nggak di kulit kita kalau nggak pakai tester
BalasHapusWowww...bahayanya..untung aku bukan yg termasuk langsung mencoba.biasanya misal,wkt mau beli lipstik.aku cuman swatch ke punggung tangan,gk biasa langsung dicoba ke bibir.
BalasHapus