Ni Putu Chandra Kembangkan Akun Instagram - Hello ganks, I hope you are doing well! Di post kali ini sungguh berbeda tapi masih ada kaitannya sedikit buat para blogger terutama beauty blogger. Kebetulan, beberapa waktu lalu, aku mengikuti online class yang diselenggarakan oleh Beautiesquad tentang cara mengembangkan akun Instagram dan pembicaranya adalah Ni Putu Chandra, seorang beauty blogger yang kini memiliki 90,800-an followers di akun Instagramnya.
Tentang Instagram
Mungkin beberapa pembaca Fiarevenian beauty blog banyak yang masih belum mengetahui apa arti sesungguhnya memiliki akun Instagram. Ya, aku tahu, bahwa tidak semua yang memiliki akun Instagram pasti ingin memiliki followers yang banyak. Beberapa orang hanya ingin mengunggah momen-momen bahagia dan penting, beberapa lagi ingin kepo terhadap orang lain, dan yang lainnya mungkin hanya ingin berjualan menggunakan media ini. Namun, sebagai media sosial dengan pengguna aktif terbanyak yaitu 1 milyar pengguna di seluruh dunia, disebut-sebut sebagai The Popular Social Networks Worldwide, kita harus memanfaatkan ini, memanfaatkan crowd yang ada di Instagram untuk membaca artikel kita, mengunjungi blog kita, memberikan awareness kepada audience tentang diri kita sendiri sebagai blogger/content creator dan tentunya ‘menggaet’ brand untuk project selanjutnya.
Thank You BEAUTIESQUAD!
Untuk menunjang hal-hal tadi, Instagram sudah dilengkapi dengan berbagai fitur. Contohnya: insta story, upload multiple photo, video feed, business profile, peletakkan link di bio Instagram, link for swipe up di insta story (untuk followers diatas 10k), promote post, IG TV dan fitur-fitur lainnya.
Tentang Tutu
Bicara soal Tutu, sapaan Ni Putu Chandra, ugek namun mojang Bandung ini sudah aku follow sejak beberapa tahun terakhir bahkan dari followersnya masih sedikit seperti aku. Namun, perjalanannya hingga mencapai followers Instagram yang sekarang ini, bukanlah perkara yang mudah. Berhubung Tutu termasuk ke dalam inner circle aku karena sama-sama tergabung menjadi member di WAG komunitas Beautiesquad, jadi cukup cukup menuangkan perhatian yang lebih terutama sejak Tutu mulai masuk ke followers 5000-an, 8000-an, hingga 10,000-an.
Menurut Tutu, mengembangkan akun Instagram artinya juga memperluas jaringan terutama dengan banyaknya pengguna aktif di seluruh dunia. Ini bisa jadi media untuk bisa meraih engagement terhadap akun Instagram kita. Selain itu, Instagram juga salah satu media paling update jika ingin mengetahui tren terkini. Hal ini juga dikarenakan begitu mudahnya pemakaian Instagram sehingga kita bisa langsung update kejadian paling kini (misalnya ke Insta Story).
Setahu aku, sejak dia kuliah di Brisbane, Tutu rajin sekali mengunggah video-video bertemakan kecantikan yang memusatkan perhatian kepada makeup tutorial menggunakan produk-produk lokal maupun produk kecantikan yang memiliki harga terjangkau. Buat teman-teman yang ingin tahu seperti apa cara Tutu mengembangkan akun Instagramnya, yuk kita simak rangkumanku di bawah ini:
1. Kuasai semua fitur dan metrics yang ada pada Instagram
Menurut sepengamatan aku, banyak sudah teman-teman blogger yang mengubah akun personal Instagramnya menjadi akun bisnis. Nah, di akun bisnis ini, memang Instagram memberikan berbagai macam metrics agar kita bisa menelaah seperti apa audiens dari profil akun Instagram kita. Contoh yang paling sederhana adalah jenis kelamin dari audiens, domisili dari audiens, usia dari audiens, dsb. Adapun hal yang paling njelimet menurut aku sih impressions karena itu artinya seberapa berpengaruh post dari Instagram kita terhadap para audiens.
Informasi dari Tutu, semua ini bisa dilihat jika kita memiliki akun Instagram dengan profil bisnis. Jikalaupun masih berprofil personal, kita juga bisa mengubahnya menjadi bisnis, namun hal itu tidak akan aku bahas di sini. Silahkan teman-teman cari tahu sendiri ya!
2. Tentukan Niche dan Interaksilah Berdasarkan Niche.
Jujur saja ya, hal ini agak kurang aku sukai. Aku sebenarnya masih bias antara ingin mengembangkan akun Instagram aku, atau aku hanya ingin menggunakan Instagram sebagai profil bersenang-senang. Jika memang ingin serius mengembangkan, maka kita pun selaku pemilik akun Instagram harus pro-aktif dalam mem-follow dan juga berinteraksi dengan akun-akun yang memiliki niche sama (dalam hal ini aku bicara soal beauty). Namun berdasarkan Tutu, jika kita rajin berinteraksi, maka akan meningkatkan peluang agar akun kita lebih diutamakan muncul di feed mereka. Hal ini memang aku rasakan sih. Terutama untuk beberapa akun yang memang aku sendiri follow tapi hampir tidak pernah ada interaksi. Jadinya ya tenggelam, bahkan malah lupa kalau aku sudah follow dia saking itu akun gak pernah muncul di feed Instagram aku.
3. Kenali Audiens
Seperti yang sudah aku bicarakan di atas soal metrics, nah di sini aku akan beberkan lebih lanjut dari apa yang disampaikan oleh Tutu. Ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan akun Instagram kita, di antaranya adalah kenali secara demografis (gender, kelompok usia), geografis (domisili audiens), psikografis (lifestyle dari audiens misal suka makeup Korea atau produk murah), behavioristis (audiens adalah sesama content creator atau yang sengaja datang untuk mencari solusi dari permasalahannya misal ingin tahu makeup tutorial, dsb).
4. Tentukan Branding!
Masih belum tahu tentang branding? Tutu bilang, branding adalah aktivitas yang bisa menguatkan dan menonjolkan diri kita sebagai content creator, tentang bagaimana diri kita ingin dilihat oleh audiens kita sendiri. Ini juga menentukan konten apa yang harus di-post di akun Instagram kita. Di sini Tutu memberikan contoh dari akun Instagram @aro_kopa yang selalu menyediakan konten makeup tutorial menggunakan produk harga terjangkau dengan backsound dari lagu-lagu India atau dangdut. Atau akun Instagram @21makeupaddictions yang selalu menggunakan background dari videonya berwarna pink.
Berdasarkan contoh dari akun-akun Instagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa branding dari akun Instagram @aro_kopa adalah personality yang fun dan ceria, sedangkan branding dari akun Instagram @21makeupaddictions adalah girly dengan selalu menampilkan background berwarna pink yang bikin kita selalu teringat akun tersebut kalau lihat background yang berwarna pink.
Berdasarkan contoh dari akun-akun Instagram tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa branding dari akun Instagram @aro_kopa adalah personality yang fun dan ceria, sedangkan branding dari akun Instagram @21makeupaddictions adalah girly dengan selalu menampilkan background berwarna pink yang bikin kita selalu teringat akun tersebut kalau lihat background yang berwarna pink.
5. Interaksi ke Audiens
Interaksi yang dimaksud di sini bukan hanya interaksi seperti yang terjadi pada Instagram Live, yang audiens lihat muka kita, lalu kita ngorbol di sana. Interaksi bisa saja dari membalas komentar-komentar yang masuk di setiap post akun Instagram kita. Bahkan, jika kita berinteraksi dengan menjawab komentar di akun Instagram kita, ini bisa juga meningkatkan engagement rate. Selain itu, interaksi bisa kita bangun dari membuat poll, atau membuka question box, atau bahkan menjawab direct message.
6. Gunakan Tagar Sesuai Niche
Menggunakan tagar sesuai dengan niche itu sama saja memberikan peluang bagi post kita agar bisa diraih oleh audiens. Maka dari itu, usahakan selalu menggunakan tagar yang sesuai. Misalkan, karena akun Instagram kita ada di bidang kecantikan, maka ya tulis tagarnya yang masih berhubungan dengan kecantikan, contohnya #beautyblogger #makeuplover, dst). Jangan sekali-kali melenceng karena selain gak akan dilihat oleh audiens yang memiliki ketertarikan di niche tersebut, malah jatuhnya spam karena gak nyambung.
_____
Well, demikianlah hasil sharing dari Ni Putu Chandra. Tentunya hal-hal di atas tidak akan ada artinya jika tidak dibarengi oleh konsistensi dalam menciptakan konten-konten sesuai niche. Jika fokus, pasti seiring berjalannya waktu akan bertambah pula followers kita. Tutu sendiri adalah contoh nyata yang hidup bagaimana dia mengembangkan akun Instagramnya, padahal dia juga masih kuliah S2 dengan kegiatan seabrek sewaktu masih awal-awal mengembangkan akun Instagramnya. Jadi, semangat ya temen-temen yang ingin akun Instagramnya memiliki followers yang banyak! Tapi sekali lagi aku cuma mau ingatkan, followers hanyalah sebuah angka. Yang paling penting adalah niat apa yang kita punya dengan memiliki akun Instagram. Jangan sampai, jadi pusing sendiri karena melihat angka-angka tersebut. Lebih baik fokus saja memperbaiki konten agar bisa menarik. See you!
Komentar
Posting Komentar
Gimana menurut kalian?