Demam Berdarah Dengue, sebenarnya apa yang terlintas di benak teman-teman ketika
mendengar kata tersebut? Gw yakin itu cukup menakutkan, terutama saat ini gw adalah seorang
ibu dari dua orang anak yang masih kecil-kecil. Alhamdulillah, tanggal 5 November 2023 ini, gw
diberi kesempatan untuk bisa belajar mengenal lebih jauh tentang Demam Berdarah Dengue,
atau selanjutnya gw akan sebut Dengue saja. Hal ini karena Dengue ini tidak selalu diikuti
dengan demam berdarah. Dan gak hanya itu saja, ilmu ini ternyata bukan ilmu biasa karena
mengandung yang plus-plus. Apa itu?
Langkah bersama Cegah DBD
Kolaborasi antara Takeda dan Kementerian Kesehatan ini mengadakan kampanye bertajuk
“Langkah Bersama Cegah DBD”. Menurut gw ini sangat serius karena beserta pemangku
kepentingan, Takeda melakukan kerjasama dalam upaya yang meliputi peningkatan peran serta
masyarakat atau pemberdayaan masyarakat; peningkatan kapasitas tenaga kesehatan;
penyusunan dan pelaksanaan terkait program koalisi bersama masyarakat menuju nol kematian
akibat dengue (Zero Dengue Death 2030). Nah, ini nih yang menjadi keresahan terutama buat
gw sendiri, karena yang katanya cuma demam Dengue, kok ya bisa ya menyebab kematian?
Ini bukan isapan jempol karena datanya sudah ada. Berdasarkan data dari Kementerian
Kesehatan dari awal tahun 2023 sampai dengan minggu ke-33, 57.884 kasus (IR 21,06/100.000
penduduk) dan kematian sebanyak 422 kematian (CFR 0,73%). Kasus Dengue/DBD terlaporkan
dari 462 Kab/Kota di 34 Provinsi. Kematian akibat dengue terjadi di 177 Kab/Kota di 32
Provinsi. Data lain dari Kementerian Kesehatan pada 2021, dari 95.895 kasus demam berdarah
yang tercatat, 36,10% nya merupakan golongan produktif dari rentang umur 15-44 tahun.
Sementara pada anak, dengue merupakan penyebab kematian nomor enam tertinggi. Oleh karena
itu, sangat penting bagi seluruh golongan masyarakat produktif untuk tetap melakukan
pencegahan dengue dengan komprehensif.
Setelah baca-baca data tersebut, gw juga jadi kepikiran nih… Afahiyah Dengue ini bisa
diperangi dengan cukup melakukan pencegahan 3M plus (menguras, menutup, mendaur ulang,
plus mencegah gigitan nyamuk)? Eng Ing Eng, untungnya kan gw ikut acara ini!
#Ayo3MPlusVaksinDBD
Ternyata Kemenkes bekerja sama dengan Takeda sudah menyiapkan aksi plus demi tercapainya
Zero Dengue Death 2030, yaitu vaksin DBD! Keren banget gak sih? Sebagai ibu yang pro
vaksin, begitu dengar soal berita ini, gw senang banget karena pencegahannya bisa plus-plus!
Tentu saja aksi 3M Plus ini sangat amat dianjurkan sekali sebagai bentuk pencegahan utama
terhadap Dengue ya.
Namun, teman-teman bisa banget untuk melakukan aksi pencegahan yang lengkap dengan mulai
konsultasi ke dokter tentang vaksin DBD. Vaksin ini bisa mulai dilakukan sejak anak-anak usia 6
tahun, dan usia maksimalnya di 45 tahun. Jujur, kalau gw gak ikut acara ini, gw gak akan bisa
cepat tahu kalau sudah ada vaksin untuk DBD. Pas banget dengan kondisi cuaca Indonesia yang
sedang panas berlebih ini. Soalnya kan nyamuk-nyamuk penyebab Dengue akan lebih sering
menggigit ketika kondisi panas.
Nah, setelah mendengar informasi ini, gw jadi lebih tenang dan jadi makin yakin bahwa
kampanye pemerintah soal Zero Dengue Death 2030 akan tercapai. Soalnya di unit terkecil
pemerintahan (RT/RW) lingkungan gw masih rajin mendatangi rumah-rumah untuk melakukan
pengecekan jentik nyamuk, ataupun pemberian obat pemberantas jentik. Ya, sesuai dengan
informasi dari dr. Imran, nyamuk penyebab DBD ini termasuk apik karena menyukai tempat
yang bersih. Jadi, ya bersih saja juga gak cukup. Harus dicek secara berkala. Terutama nih yang
rumahnya masih menggunakan bak penampungan air untuk mandi. Dan tentu saja, demam
Dengue tidak pandang usia loh!
Dua selebriti Indonesia yang hadir: Ringgo Agus Rahman dan Sabai Dieter pun ikut
menyuarakan kepedulian mereka agar kampanye dari Kemenkes ini bisa terwujud sesuai target.
Bagaimana tidak? Keluarga kecil dua sejoli ini ternyata sudah beberapa kali kena penyakit DBD
yang mana itu sangat menguras waktu, tenaga dan pikiran banget. Terutama jika terjadi kepada
anak-anak ya, jadinya sangat bikin stress.
Kehadiran kedua public figures ini juga sebagai ice breaker ya, karena sebagai orang awam sih,
jujur aja hal-hal seperti ini bersifat sangat serius. Apalagi sampai perwakilan dari Kementerian
Kesehatan turut datang langsung berbicara untuk mengedukasi masyarakat. Jadi, meski topiknya
serius, kedua selebriti ini hadir membuat suasana lebih santai sehingga materi pun bisa lebih
mudah dicerna dan diterima.
Nah, gimana? Sangat edukatif banget kan acara ini? Yuk, mulai deh konsul-konsul ke dokter
terpercaya buat cari tahu soal vaksin DBD ini. Semoga dengan adanya informasi ini, teman-
teman bisa lebih sadar, dan makin waspada terhadap penyakit Dengue agar bisa tercipta target
kampanye Zero Dengue Death 2030.
C-ANPROM/ID/QDE/0301 | NOV 23
Penting bgt sering2 ada kampanye kayak gini krn rumah udah dibersihin pun, suka ada spot2 tertentu yg kelupaan dan bisa jadi sarang jentik nyamuk
BalasHapusMenjelang musim hujan suka naik yah kasus DBD, penting nih sering2 ada ginian di skala rumahan juga
BalasHapusNgeriii yaa jd inget yg viral di tt sengaja nyebar virus nyamuk dbd jadi pengen vaksin jugaaa cepet2 penting banget
BalasHapusAku jg baru tau ada vaksin DBD, ini penting bgt sih biar smua masyarakt tau pntingnya vaksin DBD.
BalasHapuskampanye kayak gini bermanfaat banget sih kita bisa tau jga tentang penyebaran dan pencegahan untuk DBD ini
BalasHapusSemoga event bermanfaat gini bisa diadakan di semua tempat, supaya tempat tinggalku yang termasuk pelosok bisa teredukasi, apalagi skrg udh ada vaksinnya, jadi lumayan tenang untung ngadepinnya. -petty
BalasHapusKira-kira champignnya ada di Yogyakarta ngg ya? Penting banget biar lebih banyak yang teredukasi ( Dhian Noegroho )
BalasHapusBisa di vaksin DBD mumpung belum musim hujan. Biasanya klo da musim hujan DBD didaerah sini sering terjadi. Satu kena, merantak jadi sekampung pada banyak yang kena
BalasHapusditempatku mulai ramai nih kak bahas vaksin DBD, moga aja semakin merata vaksinnya.. serem..apalagi punya bocil2 dirumah hiks
BalasHapusEhh baru tau klo ada vaksin DBD , bagus buat mencegah , mana bentar lagi kan hujan. semoga semakin merata pelaksanaan vaksin DBD —mia
BalasHapusSosialisasi gini penting banget nih, apalagi banyak yang masih cuek sama vaksin ini 🥹
BalasHapusBaru tau juga ttg vaksin DBD, sosialisasinya penting juga nih
BalasHapusSemoga makin banyak yng aware dengan bahaya DBD. Aku mantan pasien DBD dan bener-bener kapok harus rawat inap karena itu.
BalasHapusBaru tau ada vaksin DBD, mana lagi banyak nyamuk beneran lagi, bagus sosialisasinya biar kita makin aware
BalasHapusIni wajib digaungkan nih soalnya emang penting banget buat semua
BalasHapuswajib banget ini jadi perhatian publik, untuk persebaran vaksinnya udah merata ya Kak se-Indonesia?
BalasHapusAku baru tau ada vaksin DBD sejak baca blog ini kak. Wah penting banget nih.
BalasHapusakhir-akhir ini banyak banget nyamuk di rumahku, mbak. sosialisasi yang perlu banget digalakkan dan baru tau jg ada vaksin untuk pencegahan DBD
BalasHapusAku pernah dbd dan ga enak bangeeeet. Pencegahannya musti vaksin nih dan jaga lingkungan rumah
BalasHapus